Laman

Sunday, 17 March 2013

Cerita 'Istri Tak Berguna' (Pentingnya Sang Istri)

Seorang suami mengeluh karena merasa capek... capek dan capek.... dan ingin agar isterinya membantu mencari nafkah sebab selama ini menurutnya merasa isterinya "Tidak Bekerja"

Berikut tanya jawab antara seorang suami (J) dan Psikolog (T).

T : Apakah pekerjaan pak Bandy?
J : Saya bekerja sebagai akuntan di sebuah Bank.

T : Isteri Bapak?
J : Dia tidak bekerja. Hanya ibu rumah tangga saja.



T : Tiap-tiap pagi siapa yang menyediakan sarapan?
J : Isteri saya menyediakan sebab dia tidak bekerja.

T : Jam berapa isteri bangun untuk sediakan sarapan?
J : Jam 6 pagi dia bangun karena sebelum membuat sarapan dia beres-beres rumah dulu.

T : Anak-anak pak Bandy ke sekolah bagaimana?
J : Isteri saya yang mengantar sebab dia tidak bekerja.

T : Selepas mengantar anak-anak, apa yang selanjutnya isteri Bapak lakukan?
J : Pergi ke pasar, kemudian kembali ke rumah untuk memasak dan membereskan jemuran. Isteri kan tak bekerja.

T : Petang hari selepas pak Bandy pulang ke rumah, apa yang Bapak lakukan?
J : Beristirahat, karena seharian saya capek bekerja.

T : Lalu apa yang isteri Bapak lakukan?
J : Sediakan makanan, melayani anak, menyiapkan makan untuk saya dan membereskan sisa-sisa makanan dan bersih-bersih lalu lanjut menidurkan anak-anak.

Berdasarkan cerita di atas, anda rasa siapa yang lebih banyak bekerja?

Rutinitas seharian isteri Anda dimulai dari sebelum pagi sehingga lewat malam, itu juga dikatakan TIDAK BEKERJA?!

Ibu Rumah Tangga memang tidak memerlukan segulung ijazah, pangkat atau jabatan yang besar, tetapi peranan IBU RUMAH TANGGA sangatlah penting!

No comments:

Post a Comment