Membaca Membuat Pengetahuan Anda Bertambah. Jadi, Bacalah Sebanyak-banyaknya dan Cari Tahu Informasi nyang Mungkin Orang Lain Tidak Tahu. Terima kasih Sudah Membaca :) .
Cara, Bagaimana, Kapan, Dimana, Kenapa, Mengapa, Apa, Kemana, Diatas, Dibawah.
Lalalalala Aku Berjalan Di Taman
Laman
▼
Monday, 22 April 2013
Rahasia di Balik Urutan Tinggi Jari ( Muslim )
Apa makna di balik urutan tinggi jari tangan?
Tidak mudah juga untuk menjawab ini. Mungkin jawaban umumnya adalah hal
itu diciptakan agar manusia senantiasa mudah menggenggam atau
mencengkeram sesuatu didalam aktivitasnya.
Namun jika saya
boleh membaca atas petunjuk Alquran, maka saya simpulkan bahwa rahasia
dibalik tinggi jari yang berbeda-beda itu adalah merupakan TANDA
perjalanan kehidupan manusia itu sendiri.
Mari kita segera telusuri.
1. Jari kelingking. (Zaman Adam)
Mengapa saya simpulkan bahwa jari kelingking adalah zaman Adam?
Kita harus pahami bahwa bahasa Alquran dibaca dengan cara dimulai dari
kanan ke kiri. Dan nama Allah yang tercetak di jari kita pun, huruf Alif
nya adalah jari kelingking.
Dari itulah saya simbolkan bahwa Jari Kelingking adalah zaman Adam. Karena memang Adam lah Manusia Pertama.
2. Jari Manis. (Zaman Idris)
Lihatlah gambar dibawah. Mengapa setelah Kelingking, terdapat Jari Manis yang ukurannya lebih tinggi dari Jari Kelingking itu?
jari_muslim
Itu mengartikan bahwa kehidupan yang di jalani oleh masyarakat manusia
di zaman Idris sungguh memiliki peradaban yang lebih tinggi di banding
ketika zaman Adam. Alias semakin berkembang.
Tidak heran juga
mengapa sosok Budha yang tergambar duduk di tengah BUNGA TERATAI adalah
melambangkan bahwa TERNYATA masyarakat manusia pada zaman itu sudah
mampu melakukan perjalanan sampai ke Planet terujung, yakni planet
Sidratul Muntaha. (TERATAI tempat berhenti). Dan Budha adalah orang yang
memang di duga sosok Nabi Idris. Dan beliau sendiri menjadi simbol
Miraj bagi kaumnya pada zaman itu.
Surat 50/36 : “Dan
berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang
mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka
(yang telah binasa itu) telah pernah menjelajah di berbagai negeri…“
Lebih lanjut, berbagai penemuan puluhan benda kuno namun canggih yang
oleh ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dari cerdasnya masyarakat
zaman dahulu itu secara tidak langsung menggenapi analisa ini.
3. Jari Tengah (Zaman Nuh).
Mengapa Jari Tengah ukurannya lebih tinggi dari 2 jari sebelumnya, Jari Manis dan Jari Kelingking?
jari_muslim
Itu menandakan bahwa kehidupan masyarakat manusia di zaman Nuh adalah
zaman Puncak peradaban. Di mana segala sendi kehidupan manusia pada
zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sungguh teramat
sayang ketika kemajuan peradaban tidak membawa pada arah ketakwaan,
akhirnya Allah menghukum mereka -masyarakat Zaman Nuh- dengan
mengirimkan bencana Banjir Dahsyat. Dari situlah akhirnya orang-orang
kafir dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nuh beserta umatnya)
berkembang biak kembali dan peradaban pun di mulai dari titik 0 lagi.
Dan Jari Tengah (Zaman Nuh) pun akhirnya menjadi BATAS TOLAK UKUR
antara 2 episode perjalanan kehidupan manusia. Umat sebelum Zaman Nuh
dan Umat sesudah Zaman Nuh.
4. Jari Telunjuk (Zaman Ibrahim).
Mengapa Jari Telunjuk ukurannya malah menjadi lebih rendah (turun) dibanding Jari tengah?
jari_muslim
“Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongan Nuh”
Kelebihan Zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan sosok nabi Ibrahim ini
sebagai “Bapaknya” para nabi. Dari sini beliau dijadikan figur ajaran
Tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau merupakan
orang Paling Pemberani yang pernah ada dalam menyebarkan ajaran paham
satu Tuhan.
Dari sebab itulah kenapa Telunjuk saya simbolkan
dengan zaman Ibrahim, karena Jari Telunjuk memang merupakan simbol untuk
penyebutan angka 1.
Surat 6/161 : “Katakanlah :
“sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus
(yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus…..” Kembali ke
pertanyaan mengapa ukuran Jari Telunjuk malah lebih rendah dari Jari
tengah, itu sangat jelas mensinyalkan bahwa apa yang ada pada zaman nabi
Ibrahim (mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran manusia,
ukuran kemakmuran manusia) semuanya menjadi menyusut di perkecil oleh
Allah dibanding dengan kala manusia pada waktu sebelum zaman nabi Nuh.
Dan yang paling sangat tampak adalah ukuran tubuh manusia yang dari masa
ke masa terus mengalami penurunan. Hingga akhirnya perjalanan waktu
tersebut berlaku dari zaman ke zaman menuju sampai pada zaman Muhammad
(Jari Jempol). Zaman sisa-sisa.
5. Jari Jempol (Zaman Muhammad).
Surat 16/123 : “Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) : “Ikutilah agama Ibrahim…”
Surat 36/2-4 : “Demi Alquran yang penuh hikmah” “Sesungguhnya engkau (Muhammad) salah seorang rasul-rasul” “Di atas jalan yang lurus”.
jari_muslim
Jari Jempol (Zaman Muhammad) adalah jari yang paling pendek dari ke empat jari sebelumnya.
Mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman ini merupakan zaman
sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam bidang teknologi
yang kita banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup untuk melampaui apa
yang pernah di capai oleh umat sebelumnya.
Dari itulah Alquran
sering kali menegaskan jika umat sebelum kita yang segala sesuatunya
lebih tinggi (lebih hebat) saja mampu dibinasakan, apalagi zaman kita
!!! Zaman pengulangan !!!
Surat 56/62 : “Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran?”
Namun disamping itu semua janganlah berkecil hati, sebab di balik
rendahnya “derajat” zaman ini (zaman penghabisan) Allah tetap Maha
Penyayang terhadap mahluk bernama manusia. Lihatlah betapa akhirnya Dia
menurunkan Alquran melalui Muhammad sebagai kitab Ummul Ilmu (Ibu Ilmu).
Sejalan dengan istilah pada Jari Jempol itu (Ibu Jari). “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Alquran) kepada hambaNya, agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam.”
No comments:
Post a Comment