Laman

Sunday, 17 February 2013

7 Alasan Mengapa Link keluar Bisa Meningkatkan Kualitas Posting Anda

Menulis posting berkualitas mestilah cara terbaik untuk mendapatkan  traffic.
Baik, kita sepakat.

Tapi mungkin anda kurang sepakat jika posting berkualitas yang saya maksud harus banyak menghubungkan keluar (linking out).

Bukankah terlalu banyak  link keluar bisa menurunkan page rank (PR) ?

Linking Out Bagus Buat SEO

Sebenarnya anda tak perlu khawatir dengan mitos SEO dan kebocoran PR gara-gara link keluar.
Setelah semua, konten berkualitas adalah satu-satunya ‘trik SEO’ yang terbukti bisa meningkatkan peringkat anda di mata Google.
Lagipula, meski Google tidak secara resmi mengatakan link keluar mempengaruhi peringkat pencarian atau PR, tapi mereka terang-terangan menganjurkan kita untuk selalu menghubungkan keluar.
Berikut saya kutip artikel Maile Ohye di Google Webmaster Blog :
If you’re linking to content
you believe your users will enjoy, then please don’t worry about the site’s perceived PageRank. As a webmaster, the things to be wary of regarding outbound links are listed above, such as losing credibility by linking to spammy sites. Otherwise, consider outbound links as a common sense way to provide more value to your users, not a complicated formula.
Baik, jika memang menghubungkan keluar itu relatif ‘aman’, lalu apa gunanya ?
Sedikitnya ada 7 alasan mengapa link keluar sangat berguna untuk meningkatkan kualitas posting anda :

1. Meringkas konten

Pengguna web punya waktu paling lama 10 detik untuk memindai konten sebelum memutuskan membaca atau pergi. Karena itu kalimat pendek dan paragraf singkat sangat dianjurkan.
Link keluar bisa membantu anda meringkas posting.
Saat menulis posting, terkadang kita mesti memperkuat argumen dengan mengutip data, contoh kasus, atau referensi dari blogger lain. Daripada mengutip semua data atau pendapat dari salah satu blog, bukankah lebih baik anda menggantinya dengan outbound links.
Anda cukup memberi kalimat pengantar (3 – 5 kata) hypertext. Pembaca bisa menuju ke blog yang anda rujuk jika mereka ingin mengetahui lebih lanjut.

2. Menunjukkan Transparansi

Saya sering menemukan konten yang memplagiat struktur ide konten lain. Konten jenis ini lebih berbahaya ketimbang konten copas.
Blogger copas lebih jujur karena tidak berusaha menyembunyikan hasil curiannya.
Tapi blogger plagiat berusaha memodifikasi konten asli dengan merubah gaya bahasa dan struktur kalimatnya karena ingin meraih keuntungan lebih besar. Mereka ingin mencitrakan diri sebagai ahli yang pintar pada topik yang dibahasnya.
Umumnya posting plagiat ini miskin link keluar. Saya tahu kenapa mereka tidak memberikan link. Karena struktur ide posting tersebut hanya memodifikasi kembali satu atau lebih posting dari situs di niche yang sama.
Menghubungkan keluar menunjukkan keterbukaan anda.
Anda mempersilahkan pembaca membandingkan posting anda dengan posting blog lain di niche anda.
Link ke posting terkait menunjukkan posisi anda sekedar menjadikan mereka bahan pembanding dan penguat argumen.

3. Memperlihatkan kepedulian

Apa buktinya anda peduli kepada pembaca ?
Link keluar menunjukkan komitmen anda menyisihkan waktu mencari konten relevan yang bermanfaat bagi pembaca.
Anda butuh waktu untuk browsing, menelaah dan memikirkan apakah konten itu layak anda referensikan kepada pembaca.
Pembaca akan membalas kepedulian anda dengan loyalitas.

4. Menegaskan keahlian (otoritas)

Sangat gampang menilai otoritas seorang blogger. Jika benar ahli, tentu dia tahu dan rajin mengikuti trend terbaru di bidangnya.
Anda patut curiga pada blogger yang tahu segalanya. Ciri-cirinya terlihat pada posting yang tidak terhubung ke blog manapun.
Kira-kira darimana blogger bersangkutan mendapat sumber ide, data pembanding dan referensi tambahan jika malas membaca ?

5. Membuktikan kredibilitas

Anda perlu membuktikan kepada pembaca bahwa data dan referensi yang anda berikan benar adanya.
Dengan link keluar, anda memberikan kesempatan kepada pembaca untuk mengecek sendiri kebenaran data pada sumber aslinya.
Posting yang memaparkan teori dan data tanpa link ke sumber primer berpotensi mengundang kecurigaan pembaca.

6. Memotivasi pembaca untuk belajar

Link keluar memotivasi pembaca anda untuk belajar lebih dalam. Anda ingin pembaca bertambah pintar, bukan ?
Kesungguhan anda mendorong pembaca untuk belajar terlihat dari seberapa banyak posting anda terhubung dengan konten-konten terkait.

7. Memicu efek viral

Pengguna web menyukai link. Dan Zarella membuktikan kalau tweet yang berisi link lebih cenderung di-retweet.
Kecenderungan yang sama juga terjadi pada posting blog. Coba perhatikan jumlah tweet posting artikel mingguan terbaik copyblogger.
Semakin banyak posting anda dibagikan di social media (viral), semakin berkualitaslah posting anda di mata Google. Seperti anda tahu, Google juga menjadikan social media sebagai rujukan untuk menentukan peringkat sebuah posting.

Pergi Tuk Kembali….

Link keluar menentukan siapa diri anda dimata pembaca.
Jangan pernah mengirim pembaca anda ke blog spam. Sebaliknya, jangan ragu mengarahkan pembaca anda ke posting relevan di blog lain.
Apakah pembaca saya akan kembali ?
Tentu.
Saya sendiri tidak pernah khawatir mengirim pembaca writepreneurs ke blog lain. Saya selalu berusaha memberi posting berguna, jadi pembaca saya punya alasan untuk kembali :-)

No comments:

Post a Comment