Saturday, 22 June 2013

3 Kebohongan (Dusta) Yang Diperbolehkan

Bohong atau dusta adalah suatu perkara yang diharamkan dalam Islam. Dan dusta juga merupakan salah satu tanda dari orang munafik. Orang tua kita pun sejak dulu mengajari kita untuk tidak berbohong. Tapi ada 3 kebohongan atau dusta yang boleh dilakukan dan tidak haram hukumnya. Apa saja itu?
3 Kebohongan (Dusta)  Yang Diperbolehkan
Dari Ummu Kalsum binti Uqbah radhiallahu anha bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Saya tidak pernah mendengar diperbolehkannya dusta yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal: Dusta dalam peperangan, dusta untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, dan dusta suami terhadap isteri atau isteri terhadap suami.” (HR Muslim)
Dusta dibenarkan pada 3 keadaan :
1. Dusta untuk mendamaikan pihak yang bertikai.
2. Dusta kepada musuh ketika dalam peperangan.
3. Dusta suami terhadap isteri atau isteri terhadap suami. Tujuannya adalah untuk menjaga keharmonian rumahtangga, misalnya seorang suami memuji masakan isteri, padahal masakannya tidak sedap.
Menurut Ibnu Hajar dalam kitab Al Fattah, yang dimaksud dengan dusta antara suami isteri hanyalah dusta dalam perkara yang tidak akan menggugurkan hak keduanya, atau dusta yang tidak mengakibatkan salah satunya akan mengambi perkara yang bukan haknya.

Di dalam kitab Syarah Muslim, Imam An Nawawi menyatakan, ”Maksud dusta suami kepada isteri dan sebaliknya adalah dusta ketika menampakkan cinta kasih dan ketika berjanji pada perkara yang tidak wajib atau sejenisnya. Ada pun dusta di antara suami dengan maksud menipu untuk mendapatkan perkara yang bukan haknya, maka dusta seperti ini hukumnya haram berdasarkan ijma’ kaum muslim.

No comments:

Post a Comment