Fenomena Awan Tegak Lurus Dan Gempa | Banyak orang melaporkan melihat awan vertical atau tegak lurus
sebelum terjadi gempa, seperti Gempa / Tsunami Aceh dan Gempa Yogyakarta. Kemarin
gempa Jepang juga (diduga) ditandai dengan adanya awan tegak, walaupun
lokasinya sangat jauh. Awan menegak lurus (awan gempa) sampai saat ini masih
menjadi isu perdebatan yang tidak berkesudahan.
Tetapi alangkah lebih baiknya untuk terus mengamati fenomena-fenomena
tersebut dan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi sehingga fenomena itu bisa dijelaskan secara
ilmiah, memang hal tersebut memerlukan waktu dan kesungguhan
Berikut merupakan kemungkinan-kemungkinan yang harus
diteliti lebih lanjut tentang awan gempa.
Ciri-ciri:
- Munculnya secara tiba-tiba.
- Muncul dari suatu titik tertentu yang posisinya tetap.
- Bentuknya luar biasa jika dibandingkan dengan awan hasil
proses kondensasi (sirus, stratus, dan kumulus).
Peristiwa yang kemungkinan disebut awan gempa:
1. Di China muncul awan gempa pada 25 Oktober tahun 1622
terjadi gempa besar berkekuatan 7 SR di Guyuan, Provinsi Ningxia, China
barat.
2. Pada 1978, yaitu sehari sebelum gempa Kanto di Jepang, Walikota
Kyoto Kagida melihat awan aneh yang kemudian disebut awan Kagida dan dia
memperkirakan sumber gempa di titik paling tengah awan gempa, tetapi setelah
beberapa tahun (1985) dia menduga sumber gempa berada di titik awal mula
terjadinya pembentukan awan.
3. 17 Januari 1994 muncul awan seperti asap roket di sekitar
Northride, Amerika Serikat (AS). Sehari kemudian terjadi gempa.
4. 13 Februari 1994 muncul awan berbentuk gelombang di Northride, AS,
dan 20 Maret 1994 terjadi gempa besar.
5. 31 Agustus 1994 awan berbentuk bulu ayam di Northern, California,
AS. Sehari kemudian, yakni pada 1 September 1994 terjadi gempa di daerah
setempat.
6. Awan gempa di Jepang tahun 1995, yang kemudian terjadi
gempa bumi.
7. Awan seperti sinar terjadi di kawasan Joshua Tree, AS
pada 22 Juli 1996, dan 23 harikemudian terjadi gempa.
8. 20 Disember 2003 di langit sekitar Bam, Iran, muncul awan
memanjang,empat hari kemudian terjadi gempa berkekuatan 6,8 SR.
9. 12 Julai 2006 sebahagian masyarakat di Yogyakarta melihat
awan putih memanjang di langit di atas kota.
Lima hari
kemudian Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, diguncang gempa dan tsunami.
Banyak korban manusia akibat bencana itu.
10. Tiga hari sebelum gempa besar mengguncang wilayah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kabupaten Klaten (Jawa Tengah) 27
Mei 2006, masyarakat sekitarnya melihat gejala alam yang aneh berupa awan yang
berbentuk aneh.
Umumnya, awan-awan aneh tersebut selalu muncul sebelum
terjadi gempa berkekuatan di atas 5,5 SR dengan rentang waktu 1-100 hari.
Proses terbentuknya ada beberapa kemungkinan:
kebiasaannya, perubahan medan
magnet,ketika aktiviti di dalam kerak bumi meningkat akibat kenaikan suhu, muatan
listrik terpolarisasi, sehingga meningkatkan konduktivitas listrik dan medan magnet, yang kemudian menyebabkan terjadi perubahan medan magnet bumi. Perubahan
ini yang menarik awan ke arah bumi.
Gesekan di sumber gempa (episentrum) yang menghasilkan
rekahan di dalam bumi serta menimbulkan panas dan panas yang mendidihkan air
tanah sehingga menguap. Akibat suhu dan tekanan sangat tinggi, wap air tersebut
keluar melalui celah-celah rekahan ke permukaan bumi jika keadaannya
memungkinkan uap air itu akan bertemu dengan udara dingin dan terbentuklah awan
menegak. WaAllahu’alam
No comments:
Post a Comment