Tim Search And Rescue (SAR) di Posko 1 dan 3 Gunung Salak menuturkan
kondisi penemuan bangkai pesawat Sukhoi Superjet 100. Bangkai pesawat
itu jatuh ke jurang dari atas tebing dengan kemiringan 85 derajat.
Firman, salah satu anggota tim SAR, menuturkan kepada Tempo bahwa dia
mengaku melihat bangkai Sukhoi dari jarak pandang yang lebih dekat.
Puing-puing bangkai pesawat itu ada di bukit seberang dengan kondisi
terpecah. “Maksimal diameternya saya perkirakan 50 sentimeter,” kata
Firman, anggota tim SAR yang ditemui di Posko 1 Kaki Gunung Salak,
Bogor, Jumat, 11 Mei 2012.
Firman menduga puing itu jatuh ke jurang. Sebab, saat dia tiba di tebing tempat dia melakukan pengamatan semalam, masih banyak serpihan yang terlihat di tengah tebing. Namun, pagi harinya, jumlah serpihan tak sebanyak yang dia lihat malam hari. “Puing-puingnya tinggal sedikit,” kata Firman. “Saya menduga, pesawat menabrak tebing dan meledak hebat, lalu jatuh ke jurang.”
Firman menunjuk banyaknya semak-semak di sekitar serpihan pesawat yang tak lagi hijau. Di tengah tebing juga tak ada baju atau kain tergantung. Juga tak terlihat ada tubuh manusia. “Semua berwarna coklat dan hangus,” ujarnya. “Semalam saya menginap juga tidak terdengar suara apapun dari sana.”
Firman menduga puing itu jatuh ke jurang. Sebab, saat dia tiba di tebing tempat dia melakukan pengamatan semalam, masih banyak serpihan yang terlihat di tengah tebing. Namun, pagi harinya, jumlah serpihan tak sebanyak yang dia lihat malam hari. “Puing-puingnya tinggal sedikit,” kata Firman. “Saya menduga, pesawat menabrak tebing dan meledak hebat, lalu jatuh ke jurang.”
Firman menunjuk banyaknya semak-semak di sekitar serpihan pesawat yang tak lagi hijau. Di tengah tebing juga tak ada baju atau kain tergantung. Juga tak terlihat ada tubuh manusia. “Semua berwarna coklat dan hangus,” ujarnya. “Semalam saya menginap juga tidak terdengar suara apapun dari sana.”
No comments:
Post a Comment