Sudah banyak budaya Indonesia yang diklaim negara tetangga.
Namun menurut Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman Kemendikbud
Sulistyo Tirtokusumo, selanjutnya bisa saja bahasa Indonesia yang
diklaim.
“Bahasa kita adaptasi dari bahasa Melayu, yang kuat akarnya di
Riau,” tukas Sulistyo ketika ditemui wartawan di kantor Kemendikbud,
Jakarta, baru-baru ini. “Namun, unsur Melayu Malaysia juga kuat,
terutama karena nama negara mereka. Kata ‘malay’ dalam Malaysia itu kan
artinya Melayu,” lanjutnya.
“Jadi bisa saja, suatu hari nanti Malaysia meminta kita mengembalikan bahasanya,” tukas Sulistyo.
Perihal klaim budaya oleh Negeri Jiran, beberapa hari lalu khasanah
budaya Indonesia kembali ramai oleh pernyataan Menteri Informasi,
Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia. Mereka ingin memasukkan tari
Tor-tor dan Gordang Sambilan ke dalam Bagian 67 Undang-Undang Warisan
Nasional tahun 2005.
Sementara itu, Kemendikbud, Selasa, 19 Juni 2012, mengatakan akan
mengambil tindakan terkait hal ini setelah mendapat klarifikasi dari
Pemerintah Malaysia. Kemendikbud rencananya akan berkoordinasi dengan
Kementerian Luar Negeri.
No comments:
Post a Comment