Jakarta, Sangat
penting bagi para wanita untuk selalu merawat payudaranya, apalagi
selama masa menyusui. Kondisi payudara yang tidak sehat karena infeksi
atau peradangan dapat mempengaruhi kesehatan bayi yang melakukan
kontak dengan payudara ibu ketika minum ASI.
Setelah melahirkan, kelenjar susu dalam payudara akan mulai bekerja menghasilkan air susu. Umumnya air susu akan mengalir dengan lancar antara satu hingga tiga hari setelah melahirkan, tetapi mungkin memakan waktu yang lebih lama jika Anda melahirkan dengan proses caesar.
Infeksi payudara paling sering terjadi antara satu sampai tiga bulan setelah melahirkan. Infeksi tersebut dikenal dengan mastitis atau peradangan jaringan payudara, yang dapat berkembang menjadi abses (kumpulan nanah) dalam jaringan payudara jika tidak diobati.
Bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut biasanya ditemukan di dalam mulut bayi yang akan berpindah ke puting susu dan dapat memasuki saluran susu melalui retakan kecil di kulit puting. Bakteri tersebut dapat berkembang biak dengan cepat dalam ASI.
Gejala pertama dari infeksi payudara adalah nyeri, bengkak, dan kemerahan pada payudara. Anda mungkin juga akan mulai merasa tidak enak badan, flu, demam, nyeri dan sakit kepala. Sebelum infeksi tampak dengan jelas, Anda mungkin akan mengalami retak kecil pada puting dan kulit di sekitarnya.
Jika Anda mengembangkan gejala-gejala infeksi payudara tersebut, segera periksakan ke dokter. Dokter akan memberikan antibiotik yang dapat dikonsumsi secara aman meski Anda sedang menyusui.
Apabila pengobatan dengan menggunakan antibiotik saja tidak cukup, dokter akan mengeringkan abses yang telah berkembang dalam payudara. Dokter akan menguras abses payudara, dengan menghapus nanah melalui jarum atau membuat lubang kecil di payudara di bawah anestesi lokal.
Beberapa wanita lebih rentan mengembangkan mastitis daripada yang lain, terutama wanita yang baru pertama kali menyusui. Tetapi mastitis dapat dicegah dengan mengurangi risiko berkembangnya infeksi dan melakukan perawatan.
Rawatlah payudara Anda agar terhindar dari mastitis dengan cara sebagai berikut:
1. Istrirahat dengan cukup
2. Makan makanan yang sehat untuk menjaga produksi susu
3. Lebih sering menyusui bayi Anda, mengosongkan payudara yang penuh air susu dapat mempromosikan kesehatan payudara
4. Menyusui bayi dengan posisi bergantian agar kedua payudara dapat kosong secara merata
5. Hindari menggunakan sabun untuk menyapu benjolan merah pada puting
6. Jika terjadi pembengkakan pada payudara, kompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan
7. Pijat payudara Anda dengan lembut dari ketiak ke arah puting untuk melunakkannya
8. Menyapih bayi secara perlahan hingga beberapa minggu atau tidak tiba-tiba berhenti menyusui
Anda juga dapat menjaga kesehatan payudara dengan memilih bra yang tepat untuk ibu menyusui, seperti dilansir onlymyhealth, Selasa (15/1/2013) antara lain:
1. Pilihlah bra yang mampu mendukung payudara sepenuhnya, sebaiknya pilih yang menggunakan tulangan elastis daripada kawat
2. Pastikan bra yang Anda kenakan pas dan tidak terlalu ketat
3. Kenakan bra dengan serat alami yang melapisi cup payudara. Bahan sintetis dapat menjebak kelembaban dan mempromosikan infeksi.
4. Kenakan bra menyusui sepanjang waktu, bahkan ketika tidur, untuk mendukung produksi susu yang mencukupi untuk bayi Anda.(vit/vit)
Setelah melahirkan, kelenjar susu dalam payudara akan mulai bekerja menghasilkan air susu. Umumnya air susu akan mengalir dengan lancar antara satu hingga tiga hari setelah melahirkan, tetapi mungkin memakan waktu yang lebih lama jika Anda melahirkan dengan proses caesar.
Infeksi payudara paling sering terjadi antara satu sampai tiga bulan setelah melahirkan. Infeksi tersebut dikenal dengan mastitis atau peradangan jaringan payudara, yang dapat berkembang menjadi abses (kumpulan nanah) dalam jaringan payudara jika tidak diobati.
Bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut biasanya ditemukan di dalam mulut bayi yang akan berpindah ke puting susu dan dapat memasuki saluran susu melalui retakan kecil di kulit puting. Bakteri tersebut dapat berkembang biak dengan cepat dalam ASI.
Gejala pertama dari infeksi payudara adalah nyeri, bengkak, dan kemerahan pada payudara. Anda mungkin juga akan mulai merasa tidak enak badan, flu, demam, nyeri dan sakit kepala. Sebelum infeksi tampak dengan jelas, Anda mungkin akan mengalami retak kecil pada puting dan kulit di sekitarnya.
Jika Anda mengembangkan gejala-gejala infeksi payudara tersebut, segera periksakan ke dokter. Dokter akan memberikan antibiotik yang dapat dikonsumsi secara aman meski Anda sedang menyusui.
Apabila pengobatan dengan menggunakan antibiotik saja tidak cukup, dokter akan mengeringkan abses yang telah berkembang dalam payudara. Dokter akan menguras abses payudara, dengan menghapus nanah melalui jarum atau membuat lubang kecil di payudara di bawah anestesi lokal.
Beberapa wanita lebih rentan mengembangkan mastitis daripada yang lain, terutama wanita yang baru pertama kali menyusui. Tetapi mastitis dapat dicegah dengan mengurangi risiko berkembangnya infeksi dan melakukan perawatan.
Rawatlah payudara Anda agar terhindar dari mastitis dengan cara sebagai berikut:
1. Istrirahat dengan cukup
2. Makan makanan yang sehat untuk menjaga produksi susu
3. Lebih sering menyusui bayi Anda, mengosongkan payudara yang penuh air susu dapat mempromosikan kesehatan payudara
4. Menyusui bayi dengan posisi bergantian agar kedua payudara dapat kosong secara merata
5. Hindari menggunakan sabun untuk menyapu benjolan merah pada puting
6. Jika terjadi pembengkakan pada payudara, kompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan
7. Pijat payudara Anda dengan lembut dari ketiak ke arah puting untuk melunakkannya
8. Menyapih bayi secara perlahan hingga beberapa minggu atau tidak tiba-tiba berhenti menyusui
Anda juga dapat menjaga kesehatan payudara dengan memilih bra yang tepat untuk ibu menyusui, seperti dilansir onlymyhealth, Selasa (15/1/2013) antara lain:
1. Pilihlah bra yang mampu mendukung payudara sepenuhnya, sebaiknya pilih yang menggunakan tulangan elastis daripada kawat
2. Pastikan bra yang Anda kenakan pas dan tidak terlalu ketat
3. Kenakan bra dengan serat alami yang melapisi cup payudara. Bahan sintetis dapat menjebak kelembaban dan mempromosikan infeksi.
4. Kenakan bra menyusui sepanjang waktu, bahkan ketika tidur, untuk mendukung produksi susu yang mencukupi untuk bayi Anda.(vit/vit)
sumber: health.detik.com
No comments:
Post a Comment