Sabda Rasulullah SAW :
“Barangsiapa yang hafal dan mengamalkan tujuh kalimah ini akan dimuliakan oleh Allah dan malaikat dan akan diampuni doasa-dosanya walau sebanyak buih di lautan.”
“Barangsiapa yang hafal dan mengamalkan tujuh kalimah ini akan dimuliakan oleh Allah dan malaikat dan akan diampuni doasa-dosanya walau sebanyak buih di lautan.”
1. Bismillahirrahmanirrahim ( Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani ) – Pada tiap-tiap ketika hendak mengerjakan/melakukan sesuatu.
“Wahai Muhammad
pejamkan kedua matamu”. Setelah itu malaikat tersebut menyuruhku membuka
mata kembali. Di saat aku membuka mataku, aku telah berada di samping
sebuah pohon, dan di situ aku melihat sebuah Kubah yang terbuat dari
mutiara burung-burung yang sedang bertengger di atas bukit-bukit. Adapun
sumber air sungai ya
ng empat itu berada di bawah Kubah. Ketika aku akan
kembali pulang, malaikat itu memanggil seraya berkata: “Mengapa engkau
tidak masuk ke dalam Kubah itu?” Aku menjawab, “bagaimana aku bisa masuk
sedangkan pintunya masih terkunci. Malaikat itu berkata: “Kuncinya
adalah membaca Bismilâhirrahmânirrahîm.” Akupun mendekati pintu itu
seraya mengucapkan Bismillâhirrahmânirrahîm. Maka terbukalah pintu itu
sehingga aku masuk ke dalamnya. Maka tahulah aku sumber empat sungai
tersebut yang airnya mengalir berasal dari empat sudut Kubah itu.“
Sungai yang
mengalirkan air tawar berasal dari huruf MIM dari lafaz BISMI. Sumber
air susu, berasal dari HA dari lafaz Allah. Sumber arak, berasal dari
huruf MIM dari lafaz Rahman. Sedangkan sumber madu berasal dari huruf
MIM lafaz Rahim dengan demikian tahulah aku bahwa sumber empat sungai
itu berasal dari lafaz BASMALLAH.”
Allah SWT berfirman dalam salah satu Hadits Qudsi:
“Barangsiapa mengingat Aku dengan menyebut nama-nama-Ku (termasuk Asmaul Husna), dengan hati yang ikhlas, tidak diperlihatkan kepada orang lain, dimulai dengan mengucapkan Bismillâhirrahmânirrahîm, maka ia kan menikmati minuman dari air sungai-sungai itu.” Diterangkan pula dalam hadits lain: “Allah SWT tidak menolak doa yang diawali dengan Bismillâhirrahmânirrahîm.”
“Barangsiapa mengingat Aku dengan menyebut nama-nama-Ku (termasuk Asmaul Husna), dengan hati yang ikhlas, tidak diperlihatkan kepada orang lain, dimulai dengan mengucapkan Bismillâhirrahmânirrahîm, maka ia kan menikmati minuman dari air sungai-sungai itu.” Diterangkan pula dalam hadits lain: “Allah SWT tidak menolak doa yang diawali dengan Bismillâhirrahmânirrahîm.”
2. Alhamdulillah ( Segala puji bagi Allah SWT ) – Pada tiap-tiap sesudah/selesai melakukan sesuatu.
Hadits Nabi;
“Dzikir paling afdol adalah laa ilaha illallah do’a paling afdol adalah Alhamdulillah”.
Kalu kita mencermati sabda Nabi SAW, maka do’a paling afdol adalah alhamdulillah yang berarti bersyukur kepada Allah, memuji Allah atas nikmat yang kita peroleh.
“Dzikir paling afdol adalah laa ilaha illallah do’a paling afdol adalah Alhamdulillah”.
Kalu kita mencermati sabda Nabi SAW, maka do’a paling afdol adalah alhamdulillah yang berarti bersyukur kepada Allah, memuji Allah atas nikmat yang kita peroleh.
Hal ini diperkuat dengan dalil al qur’an;
“Siapa yang bersyukur kepadaKu, maka Aku tambah nikmatKu atasnya, dan siapa mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya azabKu sangat pedih”. (Surah Ibrahim: 7)
“Siapa yang bersyukur kepadaKu, maka Aku tambah nikmatKu atasnya, dan siapa mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya azabKu sangat pedih”. (Surah Ibrahim: 7)
Nabi SAW
menganjurkan kita untuk menjadi hamba yang bersyukur melalui do’a atas
dasar ibadah, bukan menganjurkan orang agar selalu menuntut / meminta
kepada Allah dengan do’anya dan tidak tahu berterima kasih.
Maka do’a adalah
saranan ibadah untuk bersyukur kepada Allah, bukan saranan untuk
menuntut permintaan dari Allah. Maka do’a adalah persembahan bukan
penuntutan.
“Ku bersyukur atas nikmat Mu ya Allah, segala ujian dan cubaan atau pun musibah menimpa diri ku tidak ku kesali. Malahan ada hikmah dengan apa yang terjadi. Alhamdulillah, Alhamdulillah syukran ya Allah…! Hanya Kau sahaja tempat ku mengadu dan memohon pertolongan.” AMIN
“Ku bersyukur atas nikmat Mu ya Allah, segala ujian dan cubaan atau pun musibah menimpa diri ku tidak ku kesali. Malahan ada hikmah dengan apa yang terjadi. Alhamdulillah, Alhamdulillah syukran ya Allah…! Hanya Kau sahaja tempat ku mengadu dan memohon pertolongan.” AMIN
3. Astaghfirullah hal azim (ku memohon keampunan kepada Allah lagi Maha Agung) – Apabila tersilap mengatakan sesuatu yang buruk sama ada sedar atau tidak sedar, sengaja atau tidak sengaja.
Hakikat istighfar
dalam Islam adalah menundukkan jiwa, hati dan fikiran kepada Allah
Subhanahu wa Ta‘ala sambil memohon ampun dari segala dosa. Allah
Subhanahu wa Ta‘ala memerintahkan hamba-hambaNya supaya beristighfar
sebagaimana firmanNya di dalam al-Qur’an:
“Dan hendaklah engkau memohon ampun kepada Allah, kerana sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani” (Surah an-Nisaa:106)
4. InsyaAllah (Dengan izin Allah SWT) – Apabila ingin atau berniat melakukan sesuatu pada masa akan datang.
Berkenaan dengan lafaz Insyaallah, Allah swt. telah berfirman di dalam Surah Al-Kahfi ayat 23 dan 24;
[23] Dan janganlah engkau berkata mengenai sesuatu (yang hendak dikerjakan): “Bahawa aku akan lakukan yang demikian itu, kemudian nanti”
[24] Melainkan (hendaklah disertakan dengan berkata): “Insya Allah”. Dan ingatlah serta sebutlah akan Tuhanmu jika engkau lupa; dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan petunjuk yang lebih dekat dan lebih terang dari ini“
[23] Dan janganlah engkau berkata mengenai sesuatu (yang hendak dikerjakan): “Bahawa aku akan lakukan yang demikian itu, kemudian nanti”
[24] Melainkan (hendaklah disertakan dengan berkata): “Insya Allah”. Dan ingatlah serta sebutlah akan Tuhanmu jika engkau lupa; dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan petunjuk yang lebih dekat dan lebih terang dari ini“
5. Laa haula wala quwwata illah billah (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata-mata) – Apabila tidak dapat melakukan sesuatu yang agak berat atau melihat sesuatu yang buruk.
Huraian kalimah :
Tidak ada daya untuk mengelakkan diri dari bahaya kesalahan, dan tidak
ada kekuatan untuk berbuat amal kebaikan kecuali dengan bantuan
pertolongan Allah dan kurnia rahmatNya semata-mata.
Seorang yang
terpaksa kerana benar-benar telah merasa tidak ada lagi yang dapat
menolong kepadanya, kecuali rahmat kurnia Allah sebab ia sendiri telah
begitu miskin dari segala apa yang telah dapat digunakan untuk memancing
apa-apa dari Tuhan, maka hanya bergantung pada rahmat kurnia Allah
semata-mata. Maka dengan demikian, ia merasa rendah diri (rendah betul),
sebab ia minta tetapi tanpa sesuatu yang diajukan untuk layaknya ia
menerima pemberian itu.
Rasulullah saw bersabda:
“Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata-mata, kalimat ini suatu kekayaan dari kekayaan syurga” Sedang bersandar pada amal usaha itu bererti lupa pada kurnia rahmat Allah yang memberi taufiq, hidayat kepadanya yang akhirnya pasti ia ‘ujub, sombong, merasa sempurna diri, sebagaimana yang telah terjadi pada iblis ketika diperintah bersujud kepada Adam ia berkata:“Aku lebih baik dari dia (Adam)”
“Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata-mata, kalimat ini suatu kekayaan dari kekayaan syurga” Sedang bersandar pada amal usaha itu bererti lupa pada kurnia rahmat Allah yang memberi taufiq, hidayat kepadanya yang akhirnya pasti ia ‘ujub, sombong, merasa sempurna diri, sebagaimana yang telah terjadi pada iblis ketika diperintah bersujud kepada Adam ia berkata:“Aku lebih baik dari dia (Adam)”
Juga telah terjadi pada Qaarun ketika ia berkata:
“Sesungguhnya aku mendapat kekayaan ini kerana ilmuku semata-mata”. (Surah al-Qasas:78)
Apabila kita dilarang menyekutukan Allah dengan berhala batu, kayu, pohon, binatang dan manusia, maka janganlah menyekutukan Allah dengan kekuatan sendiri, seolah merasa sudah cukup kuat dan dapat berdiri sendiri tanpa pertolongan Allah, tanpa rahmat taufiq hidayat dan kurnia Allah. Sedangkan kita harus bertauladan pada Nabi Sulaiman a.s, ketika ia menerima nikmat kurnia Allah, ketika mendapat istana raja Balqis. Firman Allah SWT:
“Ini semata-mata dari kurnia Tuhanku, untuk menguji padaku, apakah bersyukur (terima kasih) atau kufur (lupa pada Allah)? Dan siapa yang kufur, maka Tuhanku zat yang terkaya lagi pemurah (tidak berhajat sedikitpun dari makhluknya, bahkan makhluk yang berhajat kepadaNya)”. (Surah An-Naml: 40)
“Sesungguhnya aku mendapat kekayaan ini kerana ilmuku semata-mata”. (Surah al-Qasas:78)
Apabila kita dilarang menyekutukan Allah dengan berhala batu, kayu, pohon, binatang dan manusia, maka janganlah menyekutukan Allah dengan kekuatan sendiri, seolah merasa sudah cukup kuat dan dapat berdiri sendiri tanpa pertolongan Allah, tanpa rahmat taufiq hidayat dan kurnia Allah. Sedangkan kita harus bertauladan pada Nabi Sulaiman a.s, ketika ia menerima nikmat kurnia Allah, ketika mendapat istana raja Balqis. Firman Allah SWT:
“Ini semata-mata dari kurnia Tuhanku, untuk menguji padaku, apakah bersyukur (terima kasih) atau kufur (lupa pada Allah)? Dan siapa yang kufur, maka Tuhanku zat yang terkaya lagi pemurah (tidak berhajat sedikitpun dari makhluknya, bahkan makhluk yang berhajat kepadaNya)”. (Surah An-Naml: 40)
Allah merubah-rubah
keadaanmu dari sedih ke gembira, dari sihat ke sakit, dari kaya ke
miskin, dari terang ke gelap, supaya mengerti bahawa engkau tidak bebas
dari hukum ketentuanNya, supaya selalu engkau berdiri di atas landasan
LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH.
6. Innalillahi wainna ilaihi raji’uun (Sesungguhnya dari Allah ia datang, dan kepadaNya jua ia kembali) – Apabila menghadapi/menerima sesuatu musibah atau melihat kematian.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’uun.” Ya, semua manusia akan mati. Bahkan semua makhluk berjiwa akan mengalami mati. kerana begitulah sunnah Ilahi yang menciptakan seluruh makhluk berjiwa ini. kerana Allah sudah menetapkan dari azal, bahwa kehidupan di dunia ini hanya buat sementara saja, hanya sebagai singgah dalam perjalanan ke arah penghidupan yang kekal dan abadi di akhirat. Di akhirat nanti
akan diperhitungkan satu persatu amal dan kerja setiap manusia selama
hidupnya di dunia ini. Setiap amal, buruk dan baik, kecil dan besar
tidak ada yang tertinggal dan tidak kena perhitungan itu. Semua akan
mendapat balasan yang setimpal.
7. La ila ha illa Allah (Tiada tuhan melainkan Allah SWT) – Bacalah
sepanjang siang dan malam sebanyak-banyaknya. Amalkanlah selalu
moga-moga kita tergolong di kalangan orang yang terpilih oleh Allah.
Huraian kalimah: Tidak ada Tuhan, bererti tidak ada tempat
bersandar, berlindung, berharap kecuali Allah, tidak ada yang
menghidupkan, dan mematikan, tiada yang memberi dan menolak melainkan
Allah SWT.
Zahirnya syari’at
menyuruh kita berusaha beramal, sedang hakikat syari’at melarang kita
menyandarkan diri pada amal usaha itu, supaya tetap bersandar pada
kurnia rahmat Allah. (kalimah: Laa haula wala quwwata illa billah)
Dalil – dalil yang memerintahkan untuk Zikrullah;
1. “Dan sesungguhnya mengingat ALLAH itu paling besar.” (QS al-Ankabut:45)
2. “Maka ingatlah kepada-KU, pasti AKU akan ingat kepadamu.” (QS al-Baqarah:152)
3. “Dan ingatlah kepada RABB-mu di dalam hatimu dengan merendahkan diri dan merasa takut, dengan tidak meninggikan suaramu.” (QS al-A’raf:205)
4. “Wahai orang-orang yang beriman ingatlah kepada ALLAH sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-NYA pada pagi dan petang hari.” (QS al-Ahzab:41-42)
2. “Maka ingatlah kepada-KU, pasti AKU akan ingat kepadamu.” (QS al-Baqarah:152)
3. “Dan ingatlah kepada RABB-mu di dalam hatimu dengan merendahkan diri dan merasa takut, dengan tidak meninggikan suaramu.” (QS al-A’raf:205)
4. “Wahai orang-orang yang beriman ingatlah kepada ALLAH sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-NYA pada pagi dan petang hari.” (QS al-Ahzab:41-42)
Sabda Rasulullah SAW:
“Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang yang mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada.”
“Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang yang mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada.”
Mohon izin
ReplyDeleteiku share boz